Alat bantu pernapasan atau ventilator berperan untuk mendorong oksigen masuk ke paru paru pasien dan mengeluarkan karbon dioksida dari dalam tubuh, alat ini akan dihubungkan dengan selang yang dimasukkan kedalam saluran napas melalui mulut atau hidung pasien, proses ini disebut intubasi. Selain membantu fungsi paru paru, sejumlah obat juga bisa dimasukkan lewat ventilator, seperti obat pereda nyeri, obat penenang, obat perelaksasi otot, hingga obat tidur, namun tidak semua pasien di rumah sakit harus menggunakan alat ini.
Kapan ventilator dibutuhkan?
Alat ventilator umumnya dibutuhkan pada beberapa kondisi di bawah ini:
Selama Operasi
Obat bius yang digunakan saat operasi dapat melumpuhkan berbagai otot tubuh pasien, termasuk otot-otot pernapasan, karena itu, pasien tidak bisa bernapas selama menjalani operasi, sehingga membutuhkan bantuan ventilator.
Pada Proses Pemulihan Pascaoperasi
Beberapa pasien kemungkinan tidak bisa bernapas dengan baik pasca opeari misalnya ada cedera, infeksi, ataupun jenis gangguan tertentu pada fungsi paru-paru (seperti penyakit paru obstruktif kronis/PPOK), pada kondisi ini, penggunaan ventilator langsung dari supplier Jakarta Selatan diperlukan. Pemakaian ventilator pascaoperasi juga mungkin menjadi bagian dari proses pemulihan, contohnya pada operasi jantung, ventilator akan terus dipasang hingga pasien sadar dan mampu mengangkat kepalanya sendiri.
Ketika Proses Bernapas Sangat Sulit
Pasien atau orang yang memiliki penyakit paru dan gangguan pernapasan tertentu, ventilator dapat digunakan karena pasien tidak mampu melakukab proses pernapasan dan memenuhi kebutuhan oksigen tubuh dengan baik. Secara umum, berikut contoh penyakit atau kondisi medis yang membutuhkan penggunaan ventilator langsung dari supplier Jakarta Selatan:
- Amyotrophic lateral sclerosis (ALS)
- Cedera otak
- Sindrom Guillain-Barre
- Infeksi paru
- Pneumonia
- Myasthenia gravis
Manfaat Ventilator Untuk Pasien
Berikut adalah beberapa manfaat penggunaan ventilator langsung dari supplier Jakarta Selatan:
- Membantu agar tubuh pasien tidak perlu bekerja keras untuk bernapas
- Membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida
- Risiko Pemakaian Ventilator Yang Mungkin Terjadi.
Risiko yang mungkin terjadi akibat penggunaan ventilator meliputi:
Infeksi
Infeksi merupakan risiko utama dari penggunaan ventilator , selang pernapasan mungkin saja mengizinkan bakteri masuk ke dalam paru-paru. Masuknya bakteri bisa mengakibatkan infeksi bateri, seperti pneumonia dan sinusitis, risiko ini bisa bertambah jila seiring lamanya penggunaan ventilator .
Iritasi
Selang pernapasan dalam penggunaan ventilatorbisa menggesek, melukai atau mengiritasi tenggorokan dan paru paru pasien, kondisi ini dapat membuat pasien sulit untuk batuk, padahal batuk mampu membantu dalam mengeluarkan debu dan zat penyebab iritasu dari paru paru.
Gangguan Pita Suara
Apabila tidak hati hti, selang napas bisa saja merusak pita suara pasien, oleh karenanya pastikan jika pasien segera mendiskusikan kondisinya bila ia sulit bernapas atau berbicara setelah ventilatornya dilepas.
Cedera Paru
Penggunaan ventilator bisa saja menyebabkan kerusakan paru-paru, ini dapat terjadi akibat beberapa kondisi di bawah ini selama pemasangan ventilator:
- Tekanan pada paru-paru yang terlalu tinggi.
- Ada udara yang bocor di antara paru-paru dan dinding dada (pneumothorax).
- Terlalu banyak oksigen dalam paru-paru (keracunan oksigen).
- Selain beberapa risiko di atas, pemakaian ventilator juga bisa memicu infeksi kulit dan penggumpalan darah, terutama jika digunakan pada jangka waktu lama.
Diatas merupakan informasi yang dapat kami berikan mengenai alat bantu bernapasan atau ventilator, jika ada pertanyaan atau ingin memesan silahkan hubungi nomor di bawah ini :
PT HILDAN FATHONI INDONESIA
Jl Moch Rasyid No 9-B, RT 12, RW 03, Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur , 65147.